BARONG
KEMIREN
Kota Banyuwangi dapat kita sebut sebagai kota seni.
Karena banyak kesenian yang terdapat di kota Banyuwangi, salah satunya adalah kesenian Barong Kemiren.
Menurut masyarakat O
sing barong adalah simbol kebersamaan. Karena kata barong berasal
dari bahasa Osing yang artinya bersama atau kebersamaan. Ritual apa pun
di daerah Banyuwangi tidak lepas dari tarian ini. Menurut Hasan Singodimayan
budayawan setempat, “Kesenian barong Kemiren mirip dengan barong yang ada di Bali. Bedanya secara fisik adalah
barong bali lebih besar dan tidak punya sayap sedangkan
barong Kemiren
kecil dan mempunyai sayap.” Selain bentuknya yang unik kesenian barong Kemiren juga memiliki nilai
budaya yang tinggi. Bahkan ada beberapa versi mengenai asal muasal barong
Kemiren.
Barong Kemiren adalah
kesenian asli dari daerah Kemiren, Glagah. Salah seorang budayawan asli
kemiren, Andi menuturkan barong Kemiren hasil ciptaan asli warga Kemiren kuno.
Namanya Sanimah abad ke-16. Barong kuno itu bentuknya jelek dan buruk rupa. Barong kuno itu kemudian
di wariskan kepada anaknya, Tompo ( Eyang Buyut Tompo/ Mbah Tompo). Selama penjajahan Belanda, Tompo mengungsi ke
kota sambil membawa barongnya. Di kota, Tompo bertemu Sukip dan Win dua orang
yang ahli membuat membuat barong. Karena terkesan Tompo yang banyak memiliki
uang meminta dua ahli untuk membuatkan barong untuknya. Lahirlah barong baru
yang bagus setelah perang dengan Belanda Tompo pulang ke desa Kemiren kemudian diwariskan kepada Surtaman dan
Samsuri.
Lain lagi menurut penuturan Sucipto tentang barong
Kemiren, pada sekitar tahun 1647 mbah Tompo bermimpi diminta untuk menbuat
barong. Bersama temanya mbah Soeb, keduanya melaksanakan perintah dalam mimpi
itu, tutur Ketua Barong Tresno Budaya. Barong yang dibuat oleh mbah Tompo dan
mbah Soeb. Inilah yang dipakai hingga sekarang. Diperkirakan usia barong
sekitar 361 tahun. barong ini harus
disimpan oleh keturunan mbah Tompo.
Yang sekarang sudah ke generasi ke empat. Konon saat itu ada cerita lain lagi, di desa Kemiren yaitu
seblang yang dimainkan mbah Sapua. Ketika penari seblang kesurupan, terjadilah
dialog antara mbah buyut tompo agar pementasan seblang di pindah ke desa Ole-
Olean (Olehsari), sedangkan di desa Kemiren di pentaskan seni barong. Sejak
saat ituda ketentuan yang harus di pegang teguh oleh masyarakat, yakni
masayarakat desa Kemiren tidak
boleh mementasakan seblang dan
masyarakat Olehsari tidak boleh mementasakan barong. Kareana seni barong di
ciptakan dengan di dasari leluhur warga Kemiren.
Ada yang mengisahkan, barong
Kemiren bermula dari pertempuran dua bangsawan sakti dari Bali dan Blambangan. Meraka, adala
Minak Bedawang dan Alit Sawung. Tanpa penyebab yang jelas, keduanya terlibat
pertempuran yang sangat hebat. Mereka bertarung tanpa henti hingga jangka waktu
yang cukup lama. Tak satupun dari mereka yang terluka. Masing masing
menggunakan wujud sakti mereka yang mengerikan, yaitu seekor harimau dan seekor
burung garuda. Dua perwujudan ini bertarung dahsyat. Suarana menggelegar
seperti halilintar. Meski saling serang, kedua kesatria itu tetap sama kuatnya.
Hingga muncullah suara tanpa rupa yang berasal dari langit. Suara dari langit
itu mengingatkan agar mereka menghentikan pepranganya. Keduana diminta untuk
berdamai. Akhirnya, kedua wujud yang menyeramkan tersebut menyatu. Dan saat
itulah kenapa masyarakat using memiliki wujud barong sebagai simbol
kebersamaan. Diyakini juga bahwa barong sangat
di sakralkan.
informasi di atas menunjukkan
tidak ada bukti yang jelas tentang asal usul terciptanya barong Kemiren. Bahkan
dari ke tiga informasi diatas masih ada perbedaan antar tokoh pencipta atau
penemu barong Kemiren. Apa mungkin suatu tradisi yang sama tetapi yang
menemukanya berbeda. Apa munkin juga Jika seorang penemu dari tradisi itu
berbeda maka hasilnya sama. Apakah ketiga informasi di atas benar. Hampir semua
rakyat banyuwangi memiiki kepercayaan yang berbeda- beda atas sejarah dari
barong Kemiren
Tapi sekarang barong Kemiren
bukan lagi salah satu kesenian Banyuwangi yang bersifat sakral karena pada
sekarang ini kesenian barong Kemiren juga bersifat hiburan. Dulu Barong Kemiren
hanya akan digelar pada saat-saat tertentu contoh pada saat bersih desa. Tujuan
dari barong kemiren saat bersih desa adalah untuk tolak bala penyakit. Ritual bersih
desa dilak sanakan setiap tanggal 2 syawal yaitu pada saat idhul fitri kedua ya
itu pada ritual ider bumi. Dalam upacara ider bumi terdapat empat jenis train
barong yang ditampilkan dan memiliki cerita sendiri sendiri. Kempat barong
tersebut adalah barong tua, barong remaja, barong anak anak, barongsai. Kempat
barong tersebut memiliki lambing generasi generasi yang tinggal di desa
Kemiren. Diikutkanya barongsai dalam ritual tersebut juga untuk menghormati
adanya etnik tionghoa. Acara serupa juga
dilaksanakan setiap tanggal 1 bulan haji dengan membuat seribu tupeng atau
dikenal dengan selamat “ Tumpeng Sewu’’ ritual ini juga ucan syukur karena di
berikan rezeki yang melimpah. Selain raitual di atas barong di gunakan sebagai
ritual kesuburan tampak pada makanan yang disajikan, yakni makanan hasil bumi,
seperti nasi tumpeng dan sayur, jajanan pasar, pala kependhem, pala gumandhul,
dana pala kesempar. Ritual ini di laksanakan juga untuk ,menghormati dayang
desa kemiren agar kemakmuran desa tetap terjaga dan terjauhkan dari bencana.
Selain hal itu jika ritual di atas ada yanag tidak di lakukan maka akan ada
bencana yang menimpa ahli waris atu menimpa desa tersebut.
Tetapi sekarang Barong Kemiren
juga digelar di setiap ada acara contoh pernikahan, khitanan, dan
pagelaran-pagelaran kesenian lainnya. Bahkan saat pesta pernikahan maupun hajat
apa pun harus mengundang barong Kemiren. Saat prosesi biasanya barisan macan
macanan berada di depan barong, di belakang barong, sepasang pengantin menaiki
kereta kuada, iring irigan di arak berkeliling desa.bahkan kesenian barong
Kemiren juga untuk menarik perhatian wisatawan mancanegara dan domestik.
Kesenian barong Kemiren biasanya di iringi oleh beberapa alat music yang
diantaranya , kendang, kecrek, gong, dan kethuk. Personal dari kesenian ini
adalah 12 orang yang terdiri atas dua penari barong dan dua penari yang
berbentuk ayam dengan iringan gending pengiring barong biasanya musiknya rancak
sebagai simbol kebersaman beberapa gending yang digunakan dalam kesenian barong
Kemiren adalah 20 gending diantaranya kembang jeruk, prejeng dan kopyah.
Tari barong Kemireen di
akhiri dengan tarian ayam yang bertarung, hal itu di gunakan bagai simbol
kemenangan.. Beberapa rakyat Banyuwangi
semakin resah dengan keadaan barong yang semakin lama semakin hilang. Hilang
dalam segi kemurniana kesakralan dan hilang dalam keberadaan yang semakin lama
semakin hilang seiriring berjalnya waktu. Maka ini PR besar untuk
masyarakat dan pemerintah Banyuwangi
untuk tetap melestarikan kebudayaan Banyuwangi. Karena jika kebudayaan
Banyuwangi tidak di lestarikan maka kebudayaan daerah setempat yang ada di
Banyuwangi akan menghilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar