Rabu, 04 Januari 2017

Cinta Di Awang Awang

Hari ini aku akan menyatakan cinta pertamaku pada seorang wanita pujaanku namanya icha.Aku dan icha hanya beda meja saja, hehe kami berada di lokal yang sama yaitu kelas X KEU II. Alias keuangan dua.
“Pagii chaa…”
“Pagii fajrii…”
“Hmm chaa, jam istrahat nanti makan bareng yuk,”
“Hhmm boleh, kamu yang traktir yaa. Hehehe”
“udah tenang aja”
Yes akhirnya aku bisa ngajak icha makan bareng. Dan aku akan menyusun kata kata terindah untuk icha.
“Gawat.. apa nih kata katanya. Aku kan gak pernah nembak cewek. Ahh aku minta tolong sama deni aja deh, dia kan paling jago soal ceweek…” huh hatiku mulai lega rasanya.
“Den, kamu lagi apa? Aku butuh bantuan kamu nih” kataku mengiba pada deni.
“Bantuan apa? Kamu mau minta tolong ambilin jambu yang di belakang sekolah lagi? Ah ogah aku mah, kamu kan cowok, ambil aja sendiri, ogah ogah akunya mah” deni ngoceh sangat panjang lebar.
“Ah kamu den, bukan itu bukan. Ini beda dan ini sangat serius” aku setengah berbisik pada deni.
“Apaan? Kayaknya serius ni, bantuan apaan jri?” kata deni semakin penasaran.
“Gini nihhh…” setelah aku ceritakan panjang lebar ke deni dan akhirnya deni mengerti yang dimaksud fajri
“Hahahah jadi itu toh kamu minta bantuan, itu mah gampang, kamu serahkan aja ke aku” kata deni berlagak sok profesional.
Akhirnya aku dapat tips dari deni untuk menyatakan cintaku pada icha. Rasanya hatiku sangat gembira gak sabaran untuk bilang ke icha.
Kring kring kring…
Bel tanda istirahat
Semua nurid pun keluar satu persatu begitu juga dengan icha dan fajri.
“Cha jadi kan makan bareng?” Ajakku pada icha
“Maaf jri aku gak bisa, aku udah ada janjian sama seseorang dan ini penting, maaf ya jri aku pergi dulu” icha pun berlalu meninggalkanku..
“Aku galauuu aaaaa” aku mulai teriak teriak gak jelas di kelas hingga deni pun menghampiriku,
“Kamu kenapa jri? Gimana jadi gak ngungakapin cinta pertama kamu?” Kata deni sedikit tersenyum.
“ahh boro boro ngungakapin, dianya pergi..” Hanya kecewa yang aku dapatkan. Padahal aku duluan yang ngajak icha makan bareng tapi kenapa dia lebih memilih orang lain.
Aku dan deni berjalan menuju kantin dan astaugfirullah.. aku melihat icha sedang bersama seseorang.
Tapi siapa? Kok penampilannha aneh? Siapa dia?
Aku semakin bertanya tanya. “den, itu siapa ya yang sama icha, kok baju n penampilannya beda dengan kita?” bisikku pada deni
“gak tau, mungkin itu cowoknya icha”
“Ahh sial kamu den, segitunya kamu sama teman sendiri” hatiku rasanya miris bagai disayat sayat sembilu,
Tanpa pikir panjang aku langsung menghampiri icha dengan gaya sok jagoan
“Ohh jadi gara gara ini kamu gak mau makan sama aku cha? Apa sih lebihnya dia daripada aku? Hm gantengan juga aku?” aku pun jadi terbawa emosi
“Fajrii.. kamu apa apaan sih, kamu ngapain kesini? Tadi kamu bilang kamu itu ganteng, ganteng apannya? Bagusan juga sepatu aku daripada muka kamu, mulai sekarang kamu jangan dekat dekat aku lagi, aku udah punya cowok. Yuk yank kita pergi aja. gak usah ladenin orang gila nih” icha dan boyfriendnya pergi meninggalkanku dan deni..
Akhirnya karena galau aku pun menangis dan deni mencoba menenangakanku, tapi sia sia itu tidak bisa membuat aku ceria kembali. Cinta pertamaku telah pergi. Aku memutuskan untuk meloncat dari 2 gedung sekolah,
Buaarrrr praakkk…
“Aku ada dimana? Kenapa kepalaku pusing?”
Hah sumpaah aku sangat terkejut ternyata aku ada dua. Dan aku sadar ternyata rohku sudah berpisah dengan ragaku. Aku hanya bisa melihat orang orang menangisiku termasuk icha,
“Fajrii… maafkan akuu. Aku tidak brmaksud menyakiti kamu. Sebenarnya aku juga suka sama kamu dan aku juga sayang sama kamu, tapi karena kamu udah ninggalin aku, maka aku akan move dari kamu, huhuhuhu”
“Sial si icha, nyawaku udah gak ada aja dia masih aja nyakitin hatiku” kata arwahku yang melihat wajah cantik icha mengeluarkan air susu. Eits bukan air mata maksudnya, heheh
Aku sudah kehilangan cinta pertamaku dan aku juga kehilangan nyawaku. Setelah beberapa hari kepergiannku, aku merasa kesepian di sini, di sini entah dimana. Arwahku tidak tau entah dimana dan aku tidak bisa meminta bantuan siapa siapa.
“Mama temani aku, aku takut sendirian” rengek manjaku pun mulai hadir di tengah tengah kesepian ini.
Tiba tiba…
“Makanya kalau tidak ingin kesepian jangan bunuh diri hahahahah, sebaiknya kau kembali saja ke duniamu” suara besar yang sangat mengerikan.
“Siapa kau?” kakiku mulai gemetaran mendengar suara itu.
“Jika kau ingin tau siapa aku, jom ikuti aku”
Aku pun mengikuti suara aneh itu dan ternyata dia membawaku ke dunia manusia lagi tepatnya di kelasku.
Disana aku melihat icha yang cantik, deni sahabaku, guru yang menyebalkan. Tapi aku sudah tidak bisa lagi seperti dulu. Aku hancur karenamu icha, cinta pertamaku.
Dan lebih parah lagi ternyata di bangakuku duduk seorang wanita yang sangat cantik melebihi cantiknya icha, hatiku mulai lagi suka pada cewek itu dan mencari tau siapa dia.
Setelah aku tau, aku sadar ternyata aku tak bisa bicara atau menyentuhnya. Hatiku sedihh, aku menyesal telah bunuh diri karena cinta pertama.
“Mama aku ingin hidup kembaliii.. tolong aku ma! Jemput aku!! Aaaaaaa aku suka pada cewek itu maa, aku ingin di dekatnya”
Aku hanya bisa menangis dan menangis
Tiba tiba…
FAJRIII…
Terkejut siapa yang memanggilku.
“Fajriii kalau mau tidur keluar sana”
“Fajriiiii… Banguuunnn…”
“Hah aku ingin hidup lagi aaaaaa” serentak aku mendengar tawaan teman teman selokal.
Buuarrrr cuma mimpi toh, hahahah alhamdulillah…
Dan ternyata cewek cantik dalam mimpiku itu beneran ada dan ternyata dia anak baru dan ternyata dia mau duduk di dekat aku
Heheh kesempatan lagi nih
“Fajriiiii… kamu ini… cuci muka sana,”
“Iya iya buk”
Di saat perjalanan ke Wc aku bertemu dengan suara aneh dalam mimpi itu lagi. Dan katanya
“WAKTUMU HANYA 1 MINGGU TEMAN. SETELAH HABIS KAU HARUS PULANG”
“Hahah bodo lah ora pikir, aku mau mengejar cintaku..” Aku pun bahagia ternyata itu hanya mimpi.
Dan sekarang aku beneran dekat sama cewek cantik itu, namanya Tika. Nama yang cantik bukann sesuai dengan orangnya.
Setelah 6 hari aku mimpi aneh itu, aku jadian dengan icha. Alangakah bahagianya hatiku dan ternyata cinta pertamaku bukan icha melainkan tika. Aku rasanya tidak ingin jauh dan meninggalkan tika. Keesokan harinya ada yang aneh dengan diriku, orang orang di rumah kelihatan murung dan teman teman di sekolah juga tidak ada yang menghiraukanku,
“ada apa ini. Kenapa mereka seperti tidak melihatku?” Aku pun langsung masuk ke kelas dan menemui kekasihku tercinta. Tika.
Anehnya dia pun sepertinya tidak melihatku.. aku pun berteriak di depan tika. Tetap tidak ada respon sama sekali. Aku sedih ingin menangis tapi air mataku tidak keluar. Kenapa? Apa yang terjadi?
“Hahahahahah kau sudah puas teman? Saatnya kau kembali pulang teman” Terdengar suara aneh yang menyeramkan itu lagi
“Aku tidak mau, aku ingin bersama kekasihku.” Kataku sembari marah marah pada suara itu.
“Hahahah waktumu sudah habis teman, semua orang telah menngetahui kalau kamu meninggal. Sekarang ayo pulang temann”
“Aku gak mau! Titik!!” Aku benar benar marah pada suara itu.
“Hei bodoh tidak ada manusia yang sudah bunuh diri hidup lagi, kau itu hanya mengkhayal. Hahahahahah”
Tawa itu sangat mengerikan, aku tidak suka pada suara itu..
Sepertinya aku memang harus terima kenyataan kalau aku sudah mati. Selamat tinggal tika ku sayang. Aku tunggu kamu di sini sayang. Aku pun menangis sejadi jadinya meninggalkan tika. Di saat aku baru selangakah dari tika ternyata ada seorang laki laki tampan yang mendekati tika dan menggandeng tangan tika keluar kelas.
Hatiku sangat sakit. Tapi aku harus pasrah, aku sudah menentukan jalan takdirku sendiri dengan memilih bunuh diri. Selamat tinggal semuanya…
Awas saja kau ya, aku akan tuntut balas karena kau telah berani mengambil kekasihku. Aku sangat MARAH!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar